Jumat, 18 Maret 2016

Ikut-ikutan atau Tasyabuh,bagi remaja.

                                                  * REMAJA IKUT-IKUTAN, SALAHKAH? 

 "Elo..sudah dapat foto artis... "
"sudah dong... gue kan fans banget"...
            Itulah dialog remaja yang membahas tentang artis atau idola yang mereka gandrungi. Banyak remaja suka latah dengen tren saat ini tapi belum tentu benar. fenomena ini banyak melanda remaja islam saat ini adalah budaya ngefans atau figurisme, yakni pengikutan terhadap budaya -budaya non islam dengan segala bentuk dan coraknya yang sangat jauh dengan etika-etika islami. Remaja yang saksikan saat ini lebih mementingkan trendy diatas segala-segalanya sekalipun harus menggadaikan jadi dirinya sebagai remaja muslim. Hal ini tentu merupakan sebuah ancaman bagi masa depan bangsa dan terutama bagi agama islam itu sendiri yang kemurinianya tak bisa ditawar-tawar apalagi di infiltrasi oleh budaya yang bertentangan dengan syari'at islam.



              Dalam kacamata psikiologi usia remaja (12-21 tahun) memang sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh yang berada disekitarnya baik positif dan negatif. Tentu saja baik dan buruknya pengaruh itu hanya bisa ditimbang dengan timbangan syariat. sehingga katakan "Boleh" selama syari'at membolehkan, dan katakan "Tidak boleh " ketika syari'at tidak membolehkan.
             Gejolak umut penyakit ini biasanya dibasanya diawali dengan nge-fans kepada figur terutama yang secara syari'at sangat tidak cocok untuk diikuti. Coba lihat dari model rambut, cara berpakain dan pemampilan muda-mudi saat ini, mereka lebih memilih meniru gaya - gaya seperti justin Bieber, Louis Tomlinson, Andika kangen Band dan sederet bintang barat yang lainnya. (Eh, emang Andhika dari barat ya? ). Begitu pula termasuk perayaan seperti ulang tahun dan New year dimana para pemuda Muslim ikut-ikutan merayakan semua yang diimpor dari ajaran non-muslim, sama sekali bukan ajaran islam. Terang sekali apa yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa umat islam akan mengikuti jejak non-muslim selangkah demi selangkah.
           Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda "Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal  demi sejengkal, sehasta demi sehasta. "Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa salam-,  "Apakah mereka itu mengikuti seperti persia dan Romawi?  " Beliau menjawab,  " Kalau bukan mereka siapa lagi? "(HR. Bukhari no. 7319)
                                                                *TASYABUH         
        Tasyabbuh yang dimaksudkan mengikuti gaya orang non-muslim. jelas sekali iku-ikutan sama orang kafir non-muslim telah disebut diata
       Namun ada pembandingnya tasyabbuh non-muslim yaitu ada dua macam : tasyabbuh yang di haramakan dan yang mubah (boleh).
1. Tasyabbuh yang haram adalah segala perbuatan yang menjadi kekhusuan ajaran orang kafir dan diambil dari ajaran orang kafir, tidak diajarkan islam.
     Terkandang Tasyabbuh seperti ini dihukumi oleh dosa besar, bahkan ada yang bisa tingkat kafir tergantung dari dalil yang membicarakan hal ini. Tasyabbuh yang dilakukan bisa jadi karena memang ingin memcocoki ajaran orang kafir, bisa jadi karena dorongan hawa nafsu, atau karena syubhat bahwa hal tersebut mendatangkan manfaat didunia dan di akhirat. Bagimana jika melalukanya atas dasar tidak tahu seperti ada yang merayakan ulang tahun (ultah) padahal rintual seperti ini tidak pernah diajarkan dalam islam?  jawabannya, kalau dasar tidak tahu ,maka ia tidak terkena dosa. Namun tetap harus diberitahu. jika tidak mau nurut, maka ia seperti berdosa.
2. Tasyabbuh yang dibolehkan adalah segala perbuatannya yang asalnya sebenarnya bukan dari orang kafir. Akan tetapi orang kafir melakukan seperti ini.maka tidak mengapa memyerupi dalam hal ini, namun bisa jadi luput karena tidak menyelishi mereka. Contohnya: seperti membiarkan ubun dalam keadaan putih. Padahal disunnakan jika warnanya diubah selain warna hitam Namu jika dibiarkan pun terlarang keras.

             
  Namun perlu diperhatikan bahwa ada syarat bolehnya tasyabbuh dengan orang kafir sebagai berikut.
1. yang ditiru bukan syi'ar agama orang kafir yang bukan menjadi kekhususan mereka.
2. yang diserupai bukanlah perkara yang menjadi syari'at mereka seperti dalam syari'at dahulu dalam rangka penghormatan, maka disyari'atkan sujud. Namun dalam islam telah dilarang.
3. syari'at menjelaskan bolehnya bersesuaian dalam perbuatan tersebut, namum khusus untuk amalan tersebut saja. Misalnya yahudi melakukan puasa Asyura, umat islam pun melaksanakan puasa yang sama. menambah puasa pada hari kesembilan dari bulan Muharram.
4. Tasyabbuh disini tidak samapai membuat kita menyelishi ajaran islam. Misalanya, orang kafir sekarang berjengot. karena memelihara jenggot sudah menjadi perintah bagi pria muslim.
5. Tasyabbuh hanya boleh dalam keadaan hajat yang dibutuhkan, tidak boleh lebih dari itu.

       So sahabat muslim harusnya kita ikut-ikutan, harus kita hati-hati yah..!!! 




       

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html